
Halo Bos Bengkel. Ketika sedang berkendara naik motor, pasti Bos sering melewati jalan rusak di berbagai daerah. Tentu jalan rusak seperti ini membuat rasa berkendara menjadi tidak nyaman. Maka dari itu terciptalah alat yang dapat meredam kerusakan pada jalanan bernama shockbreaker pada tahun 1913. Seiring dengan perkembangan zaman dan ada peningkatan pada shockbreaker, maka muncul dua jenis shockbreaker yang bisa Bos beli. Ada yang hanya satu batang yaitu monoshock dan dua batang yaitu dualshock atau twinshock.
Baca Juga: Modifikasi Yang Harus Diperhatikan Agar Tidak Menyalahi Aturan
Monoshock
Suspensi tipe Monoshock muncul pada akhir tahun 80-an dan dalam banyak aplikasi memiliki kinerja yang lebih baik daripada twinshock. Shockbreaker ini terhubung ke swing arm yang pada umumnya, bisa memberikan rasa berkendara dan pengereman yang lebih baik. Karakteristik ini yang membuat monoshock lebih sering Keunggulan dari monoshock adalah membutuhkan perawatan dan penyesuaian lebih sedikit sehingga orang awam pun lebih mudah menggunakannya. Lalu karena suspensinya hanya satu, lebih hemat tempat di motornya. Kelemahan dari monoshock adalah karena suspensinya hanya satu, tidak dianjurkan untuk membawa beban yang terlalu berat. Jika beban terlalu berat maka suspensi bisa mentok ketika lewat jalan yang kurang rapi. Kelemahan lainnya adalah ketahanan monoshock yang lebih buruk dari dualshock.
Dualshock
Suspensi tipe twinshock atau dualshock artinya pada bagian belakang kanan dan kiri motor terdapat dua tabung shockbreaker. Shockbreaker ganda diciptakan untuk motor yang perlu membawa beban berat agar motornya lebih stabil melewati jalan halus maupun kasar. Motor kargo, bebek, matic, klasik, dan cross biasanya menggunakan suspensi jenis ini. Keunggulan dari dualshock adalah lebih mampu meredam kerusakan pada jalan daripada monoshock. Jika motor matic atau skuter menggunakan dualshock, maka motor akan terasa lebih nyaman daripada penggunaan monoshock. Kelemahan dari dualshock adalah motor akan terasa lebih kaku daripada monoshock sehingga kurang cocok untuk menikung tajam. Kekurangan lain yang muncul karena penggunaan dualshock adalah berat keduanya bisa berbeda. Walaupun perbedaannya sedikit, tapi rasa membawanya menjadi berkurang.
Baca Juga: Apakah Sistem Ride By Wire Lebih Baik Dari Sistem Drive By Cable?
Dari perbandingan kedua shockbreaker ini, sulit menemukan titik tengah shockbreaker mana yang lebih baik. Keduanya memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Tinggal Bos yang memilih jenis mana yang cocok digunakan untuk kebutuhan Bos.
Sekian pembahasan mengenai monoshock dan dualshock. Selamat mencoba kedua jenis ini Bos.
Bos ingin mengisi stok sparepart di bengkel kalian? Yuk bergabung dengan Bengkel Mania, kami mempunyai fitur Etalase Bengkel yang dapat membantu menyediakan berbagai suku cadang yang bengkel UMKM jual seperti busi, oli, kampas rem, aki dan masih banyak lagi bagi. Jaminan ori!
Di Etalase bengkel para Bos Bengkel bisa membeli dengan harga yang bersaing dan lebih praktis. Sebab semua transaksi terjadi dalam satu Aplikasi Bengkel Mania. Dengan layanan yang cepat dan praktis, Bos Bengkel tetap dapat menjaga bengkel agar tetap beroperasi.
Untuk pendaftaran atau ingin mendapat info lebih lanjut, bos bisa menghubungi +62 895-6096-02953 (WA) atau kunjungi bengkelmania.com.
Pingback: Suspensi Teleskopik dan Upside Down, Apa Perbedaannya? -
Pingback: Apa Yang Harus Dilakukan Jika Motor Terkena Banjir? -